Infopenguasa.com – Tragedi tragis yang menimpa Vina pada tahun 2016 kembali mencuat ke permukaan setelah perilisan film “Vina: Sebelum 7 Hari.” Film ini tidak hanya mengundang emosi keluarga korban, tetapi juga memicu berbagai reaksi dari publik yang mendesak penegakan hukum terhadap tiga tersangka yang masih buron. Salah satu cuitan dari akun X Rizky Aziz16 berhasil menarik perhatian luas dan mendorong tanggapan langsung dari Polda Jabar. #usutkasusvina
Dalam cuitannya, Rizky Aziz16 menulis, “Buat Pak @jokowi, kasus Vina ini kembali ramai setelah filmnya tayang di bioskop, dan ada tiga tersangka sampai saat ini belum tertangkap. Apakah ada bekingan yang sangat kuat sehingga tiga tersangka belum tertangkap? CC: @DivHumas_Polri @KejaksaanRI @PolhukamRI @Kemenkumham_RI.” Cuitan ini mempertanyakan keadilan dan efektivitas hukum di Indonesia, sekaligus menantang pihak berwenang untuk segera menuntaskan kasus tersebut. #usutkasusvina
Respon cepat datang dari Polda Jabar, yang melalui akun resminya menyatakan, “Polda Jabar telah melakukan serangkaian penyidikan sehingga berhasil mengamankan 8 terpidana dan telah menerima vonis. Polda Jabar terus melakukan pengejaran terhadap 3 DPO, mohon doa dan dukungan agar dapat segera diamankan. Saran & masukan hub (085659654382).”
Namun, respons tersebut tidak meredakan kekecewaan publik. Akun X ananda2906 menambahkan, “Teroris yang segimana pintarnya ngumpet tetap ketangkep pak, ini bisa dibilang cuma anak ingusan baru bisa naik motor terus main geng-gengan. Dari 2016 lho, pas otopsi jasad korban harusnya sidik jari udah ketemu dong, forensik kan pintar. Gimana tuh pak, atau ada hal lain??” Kritik ini menyiratkan keraguan terhadap kemampuan atau keseriusan aparat dalam menangani kasus tersebut. #usutkasusvina
Cuitan lain dari akun X Mardian24620873 menyoroti respon lamban aparat, “Mantap pak… Kudu di viralin dulu baru gerak pak. Apapun itu diapresiasi karena keluarga korban butuh keadilan. Tok tok tok 2024… Gampang kok kalo cuma sebatas nyari foto.” Ungkapan ini menggambarkan frustrasi masyarakat yang merasa penegakan hukum baru berjalan setelah mendapat tekanan publik melalui media sosial.
Film “Vina: Sebelum 7 Hari” sendiri didasarkan pada kisah nyata yang memilukan. Vina dan kekasihnya, Eki, dibunuh secara brutal oleh geng motor di Cirebon. Delapan pelaku telah ditangkap dan dijatuhi hukuman, namun tiga pelaku lainnya masih buron hingga saat ini. Keluarga Vina awalnya menolak keras pembuatan film ini karena trauma yang mendalam. Namun, setelah melalui proses panjang dan meyakinkan, mereka akhirnya setuju dengan harapan bahwa film ini bisa membantu mengungkap kebenaran dan menuntaskan kasus ini. #usutkasusvina
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, dalam keterangannya menegaskan bahwa mereka terus berupaya menangkap ketiga pelaku yang masih buron. “Ketiga tersangka yang lain kita selama ini sudah melakukan pencarian juga. Jadi bukan saat ini saja. Kita masih mendalami terus keterangan para narapidana yang saat ini berada di Lapas, sebenarnya siapa ketiga orang ini,” ujarnya. #usutkasusvina
Kontroversi seputar film ini dan reaksi publik yang intens menunjukkan bagaimana kasus-kasus kriminal besar di Indonesia sering kali memerlukan dorongan dari masyarakat untuk mendapat perhatian serius dari pihak berwenang. Melalui film ini, diharapkan kesadaran masyarakat meningkat dan mendorong penegakan hukum yang lebih adil dan cepat. Keluarga Vina dan publik luas menanti tindakan nyata, bukan sekadar janji, untuk menangkap para buronan dan memberikan keadilan bagi korban. #usutkasusvina
Baca juga: 10 Cara Unik dan Inspiratif untuk Meriahkan #SelamatHARDIKNAS2024