Info Penguasa – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara membeberkan dana transfer ke daerah Kabupaten Kepulauan Meranti. Hal tersebut berkaitan dengan tudingan Bupati Meranti Muhammad Adil soal minimnya dana bagi hasil (DBH) untuk daerah penghasil minyak dan gas (migas) tersebut.
Sebelumnya, Adil menilai tidak ada penjelasan rinci soal pemberian DBH dari Kemenkeu dan nilainya tergolong kecil. Dia bahkan menyebut Kemenkeu diisi oleh setan dan iblis.
Negara hadir tak hanya lewat dana bagi hasil
Menanggapi hal tersebut, Suahasil menjelaskan bahwa kehadiran negara juga dilakukan melalui berbagai belanja-belanja kementerian atau lembaga, dari pemerintah pusat di daerah seperti belanja Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, serta berbagai program lainnya.
“Khusus untuk Meranti, saya tunjukkan datanya,” ujar Suahasil melalui akun Instagram pribadinya @suahasil pada Senin, 12 Desember 2022.
Suahasil kemudian menjelaskan kehadiran pemerintah pusat untuk berbagai daerah di Indonesia melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) bukan hanya melalui alokasi DBH dan Dana Transfer seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Insentif Daerah (DID).
Besaran dana transfer ke Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai lebih dari Rp 743 juta. Dana tersebut meliputi Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp 554 juta, yang terdiri dari DBH Rp 134 juta dan Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 419 juta. Kemudian Dana Transfer Khusus (DTK) sebesar Rp 170 juta, yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik mencapai hampir Rp 102 juta dan DAK Nonfisik Rp 67 juta.
Lebih jah, Suahasil berharap Adil dapat berbicara dengan cara yang baik berdasarkan data. Sehingga, pemerintah pusat dan daerah dapat duduk bersama mencari solusi dan memperbaiki sistem yang ada.
“Yang paling menyedihkan adalah ketika berpikir ‘pindah’ negeri sebelah saja. Ini jauh dari cita-cita pendiri Republik, dan jauh dari cita-cita Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga : Pengacara Haris Azhar Menuduh Pemerintah Anti Kritik dan Otoriter
Bupati Meranti berang
Adapun kisruh ini merebak setelah beredarnya sebuah video berdurasi 1 menit 55 detik beredar di media sosial yang menunjukkan kegeraman Adil.
Dalam video tersebut, Adil menyebut pegawai di Kemenkeu sebagau iblis karena hanya mengambil minyak di Kabupaten Meranti tapi uangnya dihisap oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenkeu.
“Ini orang Keuangan isinya iblis atau setan. Jangan diambil lagi minyak di Meranti itu. Gak apa-apa, kami juga masih bisa makan. Daripada uang kami dihisap oleh pusat,” ujar Adil dalam video pendek yang berkembang viral tersebut.
Menurut Adil, wilayah yang dia pimpin adalah daerah miskin yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah pusat. Ia juga mengeluhkan pemerintah daerah yang tak bisa leluasa bergerak membangun di daerah dan memperbaiki hajat hidup orang banyak karena sumber daya alamnya disedot oleh pemerintah pusat.
Baca Juga : LSM Tamperak Lakukan Pemerasan di Kementerian/Lembaga hingga Institusi TNI-Polri
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari Infopenguasa.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.