Jakarta – Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC ) mengadakan acara halal bihalal dan knowledge sharing. Acara ini digelar pada Rabu (24/04), bertempat di Binus International University, Jakarta Pusat. Sekjen APIC, Dr. Muhammad Jumadi memimpin sebagai moderator dalam acara Sharing Knowledge APIC 2024 ini. Pendigitalan dan Pencerdasan Indonesia Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas menjadi tema utama yang diangkat dalam acara ini.
Acara ini dibuka langsung oleh Prof. Suhono H. Supangkat, selaku Ketua APIC dengan menerangkan peranan APIC untuk jadi inisiator dalam pengembangan upaya Indonesia cerdas.
“Indonesia cerdas adalah cara untuk mencerdaskan bangsa dalam aspek people, tata kelola, data. Dimna data menjadi modal untuk melakukan sesuatu pengambilan keputusan, disitulah APIC menjadi inisiator dalam pengembangan-pengembangan” ujar Prof. Suhono H. Supangkat
APIC lahir dari embrio Forum Smart Indonesia Initiatives. Komunitas ini menghelat Forum Smart City Ke-2 pada tanggal 20-21 Juli 2016 di Surabaya. Tepat pada tanggal 21 Juli 2016 APIC resmi dideklarasikan.
APIC dibentuk untuk menjawab kebutuhan sebuah organisasi atau kolaborasi yang menghimpun berbagai stakeholder bangsa. Kolaborasi berbagai stakeholder dalam satu wadah yang bisa mensinergikan semua potensi dengan melibatkan kota-kota di Indonesia.
APIC juga konsen pada pengembangan model Smart City Garuda sebagai acuan awal pengembangan kabupaten, kota dan desa cerdas yang perlu di kembangkan untuk acuan pembangunan Indonesia cerdas.
APIC memandang kebutuhan sebuah ekosistem yang terdiri dari sumber daya manusia, tata kelola, dan teknologi yang mencukupi, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan desa, kabupaten, kota, dan provinsi cerdas.
Pengimplementasian solusi cerdas dimulai dari penyelesaian masalah kecil namun dilakukan secara tepat dan didukung oleh segenap stakeholder daerah.
Solusi-solusi ini diimplementasikan secara startegis, bertahap dan berkesinambungan. Tentu dengan roadmap di tingkat desa, kabupaten, kota, propinsi, maupun nasional.