Infopenguasa.com – PT Pindad resmi mengumumkan bahwa Maung MV3 Garuda akan menjadi kendaraan dinas para menteri dan pejabat negara dalam Kabinet Merah Putih. Langkah ini menunjukkan dukungan nyata terhadap industri dalam negeri dan memperkuat komitmen pemerintah dalam memajukan sektor otomotif lokal. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menegaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan produksi kendaraan MV3 Garuda untuk mendukung mobilitas menteri, pejabat tinggi, hingga masyarakat sipil.
“Ini adalah bagian dari arahan langsung Presiden RI, Prabowo Subianto, yang terus mendukung perkembangan industri dalam negeri. Kami sedang berkoordinasi secara aktif dengan pemerintah untuk memastikan kelancaran proses produksi dan distribusi MV3 Garuda,” ujar Abraham dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
Abraham juga meminta dukungan dari masyarakat agar pelaksanaan proyek ini berjalan sesuai harapan. “Kami berharap doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat agar prosesnya berjalan lancar,” lanjutnya. MV3 Garuda bukan hanya dirancang untuk keperluan pemerintah, tetapi juga direncanakan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan sipil, memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk merasakan kualitas kendaraan karya anak bangsa.
Maung MV3 Garuda merupakan hasil pengembangan platform MV3 yang sebelumnya telah sukses digunakan dalam berbagai proyek khusus, termasuk MV3 Pope Mobile untuk kendaraan Paus Fransiskus pada kunjungannya ke Indonesia pada September 2024, serta model eksklusif lainnya, seperti MV3 Garuda Limousine yang kini digunakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kendati spesifikasi resmi belum diumumkan secara detail, kendaraan dinas ini diperkirakan memiliki mesin berkekuatan 199 HP dengan transmisi otomatis 8-percepatan. Performa kendaraan ini cukup tangguh, mampu melaju di medan berat dengan kecepatan maksimum hingga 100 km/jam. Pindad juga melengkapi MV3 Garuda dengan ban Run Flat Tyre (RFT) ukuran R21, memungkinkan kendaraan tetap berjalan meski terjadi kebocoran ban, menjadikannya ideal untuk operasional di medan yang bervariasi.
Di sisi lain, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, mengungkapkan bahwa pengembangan MV3 Garuda melibatkan dukungan dari berbagai pemasok, terutama untuk komponen yang belum sepenuhnya tersedia di dalam negeri. “Kami menyadari pentingnya membangun ekosistem yang lengkap guna mendukung industri otomotif nasional. Ini adalah langkah awal yang signifikan,” ujar Sigit. Dengan adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, diharapkan PT Pindad dapat memenuhi kebutuhan kendaraan operasional negara sekaligus memperkuat kemandirian industri otomotif Indonesia.
Diperkirakan, harga satu unit MV3 Garuda sekitar Rp1,2 miliar, sebuah harga yang sepadan mengingat statusnya sebagai kendaraan dinas buatan dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 70 persen. Pencapaian ini merupakan bukti konkret bahwa PT Pindad mampu memproduksi kendaraan berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan dan standar pemerintah.
Langkah strategis pemerintah untuk memanfaatkan produk lokal ini diyakini akan mendorong kemajuan industri otomotif nasional, meningkatkan lapangan kerja, dan menginspirasi lebih banyak inovasi dari pelaku industri dalam negeri.