InfoPenguasa.com – Menjelang perhelatan Pilgub Jatim 2024, sorotan tertuju pada sosok-sosok yang akan berkompetisi untuk memimpin salah satu provinsi terbesar di Indonesia tersebut. Tahun ini, kontestasi politik akan sangat dinamis dengan munculnya profil profil calon pemimpin yang beragam, mewakili berbagai visi misi dan harapan baru bagi masyarakat Jawa Timur.
Salah satu figur yang menarik perhatian adalah Tri Rismaharini, yang dikenal dengan nama Risma. Sebagai Menteri Sosial (Mensos) dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode, dia memasuki arena Pilkada dengan berbagai reputasi prestisius. Diketahui, Risma berpasangan dengan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) yang diusung oleh PDIP dan Partai Hanura pada saat pendaftaran ke KPU Jawa Timur pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Dari segi pendidikan dan karier, Risma adalah alumni S1 Arsitektur dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan melanjutkan S2 Manajemen Pembangunan Kota di universitas yang sama. Prestasi-prestasinya, termasuk memperoleh penghargaan Adipura dan mendapat Tanda Kehormatan Bintang Jasa dari Presiden, menandakan dedikasinya pada pembangunan kota yang terencana dan berkelanjutan. Kiprah Risma sebagai ASN di Pemkot Surabaya dan berbagai posisi penting yang pernah dijabat menegaskan kapabilitasnya dalam tata kelola pemerintahan.
Dalam konteks keluarga, Risma memiliki sosok suami yang bernama Djoko Saptoadji dan dikaruniai dua anak. Meski pribadi kehidupan keluarga Risma jarang terekspos, rekam jejak profesionalnya yang kuat membuatnya menjadi salah satu calon potensial dalam Pilgub Jatim 2024. Fakta menarik lainnya adalah tiga calon gubernur (cagub) dari tiga partai yang masing-masing mendaftar merupakan wanita, yakni Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah. Hal ini menandakan gelombang baru kepemimpinan perempuan di kancah politik Jatim.
Baca juga: Anies Baswedan Menarik Diri dari Pilgub Jawa Barat 2024, Apa yang Terjadi?
Pada sisi dukungan partai politik, Khofifah-Emil memperoleh dukungan paling luas, diikuti oleh Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman yang masing-masing diusung oleh PKB. Proses penetapan calon oleh KPU dijadwalkan akan diumumkan pada 22 September 2024, menandai langkah selanjutnya dalam perjalanan politik mereka.
Visi misi yang dibawa oleh ketiga pasangan calon ini mencakup banyak aspek, mulai dari pengentasan kemiskinan, pemberdayaan kaum perempuan, pembangunan ekonomi dan sosial di Jatim, hingga tata kelola pemerintahan yang bersih dan reformasi birokrasi.
Setiap visi misi yang diusung mencerminkan dedikasi terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta komitmen terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Penekanan pada ketahanan masyarakat terhadap bencana, kesejahteraan sosial yang merata, dan pemajuan kebudayaan lokal menjadi poros penting dari platform-platform politik yang akan dibawa ke hadapan pemilih di Jawa Timur.
Dalam menyambut Pilgub Jatim 2024, masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan kepemimpinan yang tidak hanya akan membentuk arah pembangunan ekonomi dan sosial, tapi juga menandai era baru dalam tata kelola pemerintahan yang bersih dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. Pilkada ini akan menjadi momentum penting bagi Jawa Timur untuk memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuan dan harapan baru bagi masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.