InfoPenguasa.com – Perayaan ulang tahun Lampung Timur yang ke-25, yang seharusnya menjadi momen bersejarah, malah dipenuhi dengan kekecewaan dan kritik pedas terhadap sikap pejabat setempat. Kekecewaan tersebut mencuat saat puluhan warga Sukadana, Lampung Timur, dengan penuh ketidakpuasan, melancarkan aksi protes dengan menabur ikan lele di jalan rusak sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah daerah yang dinilai tidak responsif terhadap perbaikan infrastruktur.
Aksi menabur ikan lele tersebut terjadi di Tugu Selamat Datang, Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, pada hari Senin (22/4/2024). Gambaran jalan rusak yang tergenang air menjadi latar belakang bagi puluhan warga yang turut serta dalam perayaan tersebut dengan menyalakan kembang api dan menabur ikan lele di kubangan air. Ina, salah seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut, dengan tegas menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah setempat, “Lihat ini, Pak Bupati, jalan di depan mata sudah kayak kolam ikan lele.”
Tidak hanya warga biasa, bahkan tokoh media sosial seperti Tiktokers Lampung Bang Taun turut serta dalam aksi tersebut. Dalam pandangannya, Bang Taun menyatakan bahwa kondisi jalan rusak tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan dan tindak kejahatan. “Masyarakat jelas sangat terganggu aktivitasnya, dan juga saya yakin ketika jalan rusak seperti ini pasti banyak kejadian, entah itu rawan kecelakaan maupun rawan tindak kejahatan,” ungkap Bang Taun.
Okta, seorang warga Lampung Timur, juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap lambannya pemerintah dalam memperbaiki jalan rusak yang telah mengganggu aktivitas sehari-hari. “Udah lama di sini jalannya rusak berlubang gak di bener-benerin, gak cuma di daerah sini, tapi daerah lain juga. Apakah pemerintah sudah tidak memiliki cukup dana untuk memperbaiki jalan ini?” tanyanya.
Di tengah kritik yang menggema, rapat paripurna istimewa DPRD Lampung Timur yang diadakan dalam rangka perayaan HUT ke-25 juga tidak luput dari sorotan. Bupati Lampung Timur, Dawam Raharjo, dinilai tidak menghargai undangan resmi dari lembaga legislatif dengan tidak menghadiri acara tersebut. Meskipun undangan telah disampaikan secara resmi, Dawam hanya mengutus wakil bupati dan pejabat teras untuk mewakilinya. Ketua DPRD Lampung Timur, Ali Johan Arif, dengan tegas menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Bupati yang dianggap meremehkan momen bersejarah tersebut.
“Sangat memprihatinkan melihat bagaimana Bupati tidak menghargai undangan resmi dari lembaga legislatif, terutama dalam momen penting seperti ini,” ujar Ali Johan Arif sambil melepas songkok adat Lampung sebagai bentuk protesnya.
Kritik pedas yang dialamatkan kepada pejabat Lampung Timur tidak hanya menyoroti kelemahan dalam penanganan infrastruktur jalan rusak, tetapi juga mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah dalam menjalankan tugasnya. Dalam momentum perayaan yang seharusnya penuh kegembiraan, kekecewaan dan kritik yang dilontarkan oleh masyarakat menjadi cerminan akan ketidakpercayaan terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dan harapan rakyatnya. Semoga, kecaman ini menjadi momentum penting bagi pemerintah setempat untuk introspeksi diri dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Baca juga: Jokowi Gandeng Apple Investasi di IKN, Luhut Binsar Ditunjuk Jadi Koordinator!
Sumber: Viva.