Infopenguasa.com – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan operasi tangkap tangan terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer. Menurut Mahfud, penindakan terbaru tersebut menunjukkan bahwa lembaga antirasuah mulai kembali memperlihatkan ketegasannya.
Dalam pernyataannya melalui media sosial, Mahfud menyebut KPK dalam beberapa bulan terakhir mulai terlepas dari intervensi politik dan berani mengambil tindakan. Ia mengapresiasi kinerja KPK yang dinilai konsisten melakukan penegakan hukum, terutama dalam kasus yang melibatkan pejabat negara.
Mahfud juga menyoroti sikap Presiden Prabowo Subianto yang dianggap tidak memberikan perlindungan kepada pejabat dari partainya sendiri. Penangkapan seorang wakil menteri, menurutnya, memperlihatkan komitmen pemerintah dalam membasmi praktik korupsi tanpa pandang bulu. Ia menilai langkah tersebut patut dilanjutkan agar kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum semakin menguat.
Lebih lanjut, Mahfud mendorong agar pemberantasan korupsi tidak hanya bergantung pada operasi tangkap tangan. Menurutnya, KPK juga perlu mengembangkan konstruksi hukum yang mampu menyasar pola rasuah yang lebih sistematis. Dengan cara itu, pemberantasan korupsi dapat berlangsung lebih komprehensif.
Sebelumnya, KPK kembali melaksanakan operasi tangkap tangan pada Rabu hingga Kamis dini hari. Dalam operasi tersebut, penyidik mengamankan Immanuel Ebenezer bersama 13 orang lainnya yang diduga terkait dengan praktik pemerasan sertifikasi K3. Mereka yang diamankan terdiri dari pejabat hingga pihak swasta.
Hingga saat ini, KPK belum merinci secara detail identitas para pihak yang terjaring. Namun, lembaga tersebut memastikan sedang mendalami bukti dan keterangan yang diperoleh untuk memperkuat konstruksi perkara.
Selain menangkap para pihak yang diduga terlibat, KPK juga menyita sejumlah barang bukti. Dalam keterangan resmi, lembaga antikorupsi tersebut menampilkan 22 kendaraan mewah yang diyakini berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi. Barang-barang itu dipajang di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Kamis sore.
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan pejabat setingkat wakil menteri. Publik menilai langkah tegas KPK menunjukkan keseriusan lembaga tersebut dalam menjalankan tugasnya. Di sisi lain, dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh nasional seperti Mahfud MD, menegaskan harapan agar KPK tetap berdiri independen dan tidak gentar menghadapi kasus besar.
Dengan operasi ini, KPK kembali berada di bawah perhatian publik. Masyarakat menanti tindak lanjut dari proses hukum yang sedang berjalan, termasuk siapa saja yang akan ditetapkan sebagai tersangka. Perkembangan kasus ini diharapkan dapat menjadi momentum penguatan kembali lembaga antirasuah dalam menjalankan mandatnya memberantas praktik korupsi di tanah air.








