Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Agung Budi Maryoto, menyebut berkembangnya isu negatif terkait kepolisian memicu turunnya tren kinerja. Oleh sebab itu Agung mengingatkan para kapolda untuk memastikan Program Prioritas Kapolri (PPK) dilaksanakan secara substansif dan tak sekadar laporan tertulis belaka.
“Isu negatif yang berkembang di masyarakat juga turut menjadi pemicu turunnya tren kinerja. Agar pimpinan memastikan pelaksanaan PPK secara substansial, tidak proforma ataupun hanya sekedar dokumen saja,” kata Agung saat memimpin rapat analisa evaluasi (anev) Triwulan III PPK dalam keterangan tertulis, Selasa (16/11/2021) malam.
Agung berharap 34 polda mencapai target implementasi PPK hingga 100 persen di Triwulan IV. “Sehingga diharapkan dalam Triwulan IV seluruhnya dapat mencapai 100 persen,” sambung dia.
Untuk diketahui, Posko Polri menggelar rapat anev tiap tiga bulan sekali. Tujuannya untuk melihat kinerja jajaran terkait realisasi program Presisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sejumlah catatan dan apresiasi kinerja diungkap sebagai fakta empirik implementasi PPK sepanjang Triwulan III Tahun 2021. Rapat anev dilakukan di Posko Presisi Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/11) malam.
“Pelaksanaan triwulan III sudah baik, namun masih terdapat empat polda dengan capaian (pelaksanaan PPK) di bawah 100 persen. Yaitu Polda Papua, Polda Aceh, Polda NTT, dan Polda Sultra,” papar Agung.
Agung menegaskan pentingnya komitmen perbaikan implementasi PPK di tingkat wilayah karena langsung bersentuhan dengan masyarakat. Agung menjelaskan monitoring dan evaluasi secara rutin di tingkat polda jajaran adalah kunci untuk mengatasi kendala dan melakukan pembenahan dalam menerapkan PPK.
“Aplikasi ASAP mendapatkan apresiasi dikarenakan penanganan kebakaran hutan menjadi atensi dan telah dipaparkan oleh Bapak Wakapolri di konferensi tingkat dunia di United Kingdom,” jelasnya.
Agung lalu mengapresiasi sejumlah inovasi berbasis digital terkait PPK dan dibuat sekaligus dikembangkan jajarn. Selain ASAP, ada pula aplikasi E-PZI, E-SOP Polri, Imbas Cepat Polri, dan Samsat Digital Nasional yang diapresiasi.
Apresiasi diberikan karena aplikasi tersebut dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Sementara itu Irjen Wahyu Hadiningrat selaku penanggung jawab Posko Presisi mengungkapkan inovasi lainnya antara lain seperti SIM Online, DUMAS Presisi dan e-Tilang. Begini catatan Posko Presisi atas kinerja polda jajaran:
1. Apresiasi Kepuasan Pemeliharaan Kamtibmas diberikan kepada 5 Polda dengan capaian tertinggi (Bali, NTT, Sulbar, DIY, dan Jatim).
2. Apresiasi Kepuasan Penegakan Hukum diberikan kepada 5 Polda dengan capaian tertinggi (Sulbar, Bali, DIY, Babel, dan Banten).
3. Apresiasi Kualitas SDM Polri diberikan kepada 5 Polda dengan capaian tertinggi (Maluku, DIY, Bali, Jateng, dan NTT).
4. Apresiasi Pelaksanaan Tugas Kontemporer (Metro Jaya, Bali, DIY, Sulbar, dan Jateng).
5. Apresiasi Kepuasan Pelayanan Publik diberikan kepada 5 Polda dengan capaian tertinggi (Banten, Sulteng, Kalbar, Babel, DIY);
6. Apresiasi Kepuasan Komunikasi Publik diberikan kepada 5 Polda dengan capaian tertinggi (Maluku, Papua, Kalsel, NTB, dan Lampung);
7. Apresiasi Tingginya Pengetahuan Masyarakat Terhadap DUMAS Presisi dan Propam Presisi di 5 Polda tertinggi (Metro Jaya, Sulbar, DIY, Jabar, dan Bali).
8. Apresiasi Pengetahuan Masyarakat Terhadap Sistem Pelaporan (Dumas Presisi dan Propam Presisi) di 5 Polda tertinggi (Sulteng, Malut, Sulbar, Bali, Gorontalo).
“Dari berbagai apresiasi yang dicatatkan dalam anev Triwulan III ini, survei publik mencatatkan Polda Bali dan Polda Metro Jaya mencatatkan kepuasan publik yang tinggi. Artinya dalam persepsi masyarakat, kedua polda ini adalah yang terbaik,” pungkas Wahyu.
Anev Posko Presisi diikuti juga oleh Wakil penanggung jawab 1 As SDM Kapolri Irjen Wahyu Widada, Wakil penanggung Jawab 2 Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto, Wakil Penanggung jawab 3 Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo dan Kaposko Presisi yakni Kadiv TIK Polri, Irjen Slamet Uliandi.