Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Agus Suryonugroho melanjutkan rangkaian pengecekan kesiapan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memastikan seluruh jalur strategis siap menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur akhir tahun.
Setelah sebelumnya meninjau wilayah Jawa Timur, Irjen Agus melanjutkan agenda pengecekan ke Provinsi Bali. Fokus utama kunjungan ini adalah jalur penyeberangan Jawa–Bali yang selama ini menjadi salah satu titik krusial dalam arus pergerakan kendaraan dan penumpang saat momentum Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
Dalam kunjungan tersebut, Irjen Agus menyambangi Polres Jembrana, Bali. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengecekan kesiapan pengamanan di wilayah hukum Polda Bali, khususnya pada kawasan Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi pintu masuk utama dari Jawa menuju Bali. Selain itu, koordinasi dengan jajaran kepolisian daerah dan para pemangku kepentingan setempat turut menjadi agenda penting dalam rangkaian kunjungan.
Pengecekan di Bali merupakan kelanjutan dari survei jalur yang sebelumnya dilakukan bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi serta sejumlah stakeholder terkait. Survei jalur tersebut dimulai dari Surabaya, kemudian berlanjut ke Probolinggo, Paiton, hingga Banyuwangi. Jalur yang ditinjau mencakup jalan arteri, ruas jalan tol, serta akses menuju Pelabuhan Ketapang sebagai simpul penyeberangan utama menuju Bali.
Irjen Agus menjelaskan bahwa survei dilakukan secara menyeluruh untuk mendapatkan gambaran riil kondisi lapangan. Jalan tol yang telah beroperasi hingga Probolinggo, termasuk tol fungsional Probolinggo–Paiton, turut menjadi perhatian. Sementara itu, jalur arteri dari Paiton hingga Pelabuhan Ketapang juga diperiksa guna memastikan kelayakan dan kesiapan menghadapi lonjakan kendaraan.
Selain meninjau kondisi jalan, rombongan juga mengecek kesiapan fasilitas pendukung, seperti rest area di wilayah Probolinggo. Fasilitas ini dinilai memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan, terutama bagi pengemudi yang menempuh perjalanan jarak jauh selama libur Nataru.
Rangkaian kegiatan di Jawa Timur turut diisi dengan rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin Menteri Perhubungan. Dalam forum tersebut, masing-masing stakeholder memaparkan kesiapan serta skenario penanganan yang telah disusun untuk menghadapi potensi peningkatan volume kendaraan dan penumpang. Koordinasi ini dinilai penting agar seluruh instansi memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanaan pengamanan.
Setelah menyelesaikan pengecekan di Pelabuhan Ketapang, Irjen Agus bersama rombongan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk. Setibanya di Bali, agenda dilanjutkan dengan koordinasi lanjutan bersama jajaran Polda Bali dan pihak terkait lainnya. Kunjungan ke Polres Jembrana menjadi salah satu titik penting untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya, Irjen Agus menyampaikan bahwa berdasarkan paparan dari ASDP, terdapat potensi peningkatan arus kendaraan dan penumpang sekitar 10 persen selama periode Nataru. Namun demikian, peningkatan tersebut dinilai masih dalam batas yang dapat dikendalikan melalui skenario pengaturan lalu lintas dan penyeberangan yang telah disiapkan.
Ia menegaskan bahwa Polda Bali bersama seluruh stakeholder terkait telah mempersiapkan langkah-langkah pengamanan, baik untuk arus kedatangan maupun arus kepulangan masyarakat. Pengaturan rekayasa lalu lintas, penguatan pengawasan di titik rawan, serta optimalisasi pelayanan penyeberangan menjadi bagian dari strategi yang akan diterapkan.
Lebih lanjut, Irjen Agus memastikan bahwa jalur penyeberangan Ketapang–Gilimanuk hingga jalur lanjutan di wilayah Bali telah dipersiapkan secara matang. Tujuannya adalah untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas sekaligus memastikan keselamatan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.
Dengan dilakukannya pengecekan secara berlapis dari Jawa Timur hingga Bali, Korlantas Polri berharap potensi hambatan dapat diantisipasi sejak dini. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan pengamanan Nataru yang terintegrasi, efektif, dan responsif terhadap dinamika di lapangan.
Ke depan, Korlantas Polri bersama kementerian terkait dan seluruh stakeholder akan terus melakukan pemantauan serta evaluasi. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap kebijakan dan skenario yang telah disusun dapat berjalan optimal demi mendukung kelancaran mobilitas masyarakat selama periode Nataru 2025–2026.








