Wartajaya.com, Jakarta – Calon presiden dari partai Nasdem Anies Baswedan memberikan kritik pedas terhadap pemerintah terkait dengan subsidi kendaraan listrik. Menurut Anies, kebjiakan tersebut bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah polusi udara. Sebaliknya, justru akan menambah kemacetan di jalanan.
Dilansir, Rabu (10/5/2023), Anies berpendapat jika masalah polusi udara tidak terletak pada adanya subsidi mobil listrik.
“Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi,” ungkap Anies dalam acara deklarasi Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5) lalu.
“Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat,” sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan kendaraan listrik tidaklah mengganti mobil yang sudah dimiliki orang-orang. Justru semakin banyak orang memiliki mobil justru akan semakin membuat jalanan macet.
“Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan,” papar Anies.
Kritikan pedas Anies ini pun mendapatkan balasan dari sejumlah menteri-menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut ini tanggapannya:
Baca Juga : Buruh Perempuan Dipaksa Staycation untuk Perpanjang Kontrak
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritikan soal subsidi mobil listrik. Luhut meminta pihak yang mengkritik agar datang langsung menghadap dirinya.
“Siapa yang berkomentar suruh dia datangi saya langsung, biar saya jelasin bahwa tidak benar omongannya,” katanya saat ditemui di The Westin Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Tetapi Luhut mengaku tidak tahu siapa pihak yang melontarkan kritik. Ia pun mengingatkan semua pihak agar tidak melawan arus.
“Jadi jangan kita melawan arus dunia juga. Siapa yang berkomentar saya tidak tahu mengenai itu,” ujarnya.
Luhut menjelaskan, pemberian subsidi mobil listrik sudah dilakukan melalui studi yang komprehensif. Saat ini hampir semua dunia melakukan hal yang sama.
“Sebenarnya gini ya, mengenai mobil listrik ini, sudah ada studi yang komprehensif. Jadi saya kira seluruh dunia, bukan hanya saya,” tegasnya.
2. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, subsidi mobil listrik atau electric vehicle (EV) ini jangan hanya dilihat dari satu sisi saja.
“Ya kita EV ini kan pada dasarnya untuk mengurangi emisi, sebagai komunitas global kita punya komitmen zero emisi pada 2060. Nah ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita untuk itu,” tuturnya kepada wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan adanya industri mobil listrik dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru. Ditambah lagi dapat memanfaatkan hilirisasi nikel yang saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah.
“Dan juga kita tidak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia juga akan menciptakan tenaga kerja yang cukup tinggi di Indonesia dan bisa memanfaatkan program hilirisasi yaitu nikel yang sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah,” paparnya.
Baca Juga : Permohonan Maaf Peneliti BRIN Dianggap Tak Tulus oleh Muhammadiyah
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari wartajaya.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.