Merdeka.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar tasyakuran ulang tahun ke-19 secara luring dan daring hari ini, Selasa (20/4). Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa PKS lahir dari semangat para pendirinya yang ingin mewujudkan kehidupan bernegara yang lebih demokratis. Untuk itu, Syaikhu mengatakan bahwa pihaknya akan menentang rezim yang otoriter.
“Oleh karena itu, jika ada upaya-upaya untuk kembali ke rezim otoriterianisme, maka hal itu telah menghianati semangat dan cita-cita reformasi. Kita sebagai bangsa tidak boleh membiarkan hal itu terjadi,” kata Syaikhu saat membacakan pidatonya pada tasyakuran Ulang Tahun PKS, Selasa (20/4).
Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat VII itu mengatakan bahwa amanat reformasi yang sesunggunya adalah supremasi hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Supremasi hukum sebagai ayah kandung keadilan, sedangkan perlindungan HAM merupakan ibu kandungnya. Jadi penegakan hukum dan HAM adalah dua sisi dari mata uang sama dari keadilan,” katanya
Dia pun mengingatkan agar para penegak hukum tidak melukai hati rakyat hanya karna ambisi kekuasaan semata. Menurutnya, kekuasaan hanyalah suatu hal yang sifatnya sementara.
“Jangan lukai rasa keadilan rakyat demi melanggengkan kekuasaan. Jangan sekali-kali kekuasaan mengintervensi penegakan hukum untuk kepentingan kekekuasaan semata,” tegasnya.
Untuk itu, dia memastikan partainya akan berjuang sekuat tenaga untuk menjaga dan merawat fitrah demokrasi di Indonesia. Dia mengatakan, partainya itu akan menjaga demokrasi negara ini.
“PKS akan menjadi the guardian of democracy. Bersama rakyat dan kekuatan masyarakat sipil, PKS memastikan roda perjalanan bangsa ini berada pada jalur yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, termasuk dalam konstitusi UUD RI 1945,” kata Mantan Wali Kota Bekasi itu.
Terkait sikap PKS yang oposisi, Syaikhu mengatakan karena menurutnya demokrasi yang sehat yakni demokrasi yang membutuhkan penyeimbang. Dia pun merasa PKS berperan sebagai penyeimbang.
“Sikap oposisi PKS bukan karena ingin asal beda, sikap oposisi lahir karena kesadaran kebangsaan yang kokoh bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan kekuatan penyeimbang,” ungkapnya. [ray]
